Suatu hari, ketika Laila tengah berada di hutan, dia bertemu dengan seekor burung ajaib berbulu berkilau yang bernama Solara. Burung itu mengatakan kepadanya bahwa dia adalah pilihan yang dipilih oleh alam untuk menjaga keseimbangan di pulau tersebut.
Meskipun selalu ditindas, Bawang putih tidak pernah membenci ibu dan saudara tirinya, justru tetap bersikap baik. Suatu hari, ia tidak sengaja menghanyutkan baju milik ibu tirinya ketika mencuci di sungai.
Sesampainya di rumah, di dalam tempat tinggal kami yang sunyi, aku membuka hadiah istimewa dari Mama yang dibeli hanya untukku!
Melalui pengalaman itu, Banu tersadarkan dan bersedia pergi ke sekolah meskipun terlambat. Selama perjalanan ke sekolah, Banu melihat seorang anak yang berjalan pincang dengan seragam sekolah yang sama dengan miliknya.
Esok harinya, hujan turun lagi. Ayah menampung air di ember sebelum hujan berhenti. Kota kami ditutup sehingga kami tidak punya air untuk mandi.
Oleh karena itu, kamu bisa mencoba untuk membaca beberapa karya fiksi yang sudah ada dengan tema dan style yang sama.
Setelah Bawang Putih selesai membantu, sang nenek tua pun memberikan baju tersebut. Tak hanya itu, Bawang Putih juga diminta untuk memilih di antara labu berukuran besar dan berukuran kecil.
Di tengah perjalanan Hati dan Ima melihat rumah yang hampir sama seperti raga, mungkin lebih parah dari raga. Rumah itu mempunyai tembok tetapi seperempatnya sudah hancur.
Lewat beragam cerita yang dihadirkan, Ayah dan Bunda juga dapat sesekali mengajarkan nilai-nilai kebaikan di dalamnya agar ditiru oleh anak-anak. Cerita fiksi pendek anak dengan beragam alur sederhana banyak mengandung nilai kebaikan untuk Si Kecil.
Aku memilih tujuan yang jauh dari keramaian, sebuah kabin terpencil di lereng bukit yang menghadap ke danau berlanskap indah. Selama beberapa hari, aku hidup dalam kesendirian, hanya ditemani oleh suara angin dan alam sekitarnya.
Suatu pagi, ketika Si Kancil sedang mencari makanan, ia melihat sekelompok harimau besar sedang tidur di bawah pohon besar. Si Kancil ingin melewati mereka tanpa ketahuan. Dengan cerdik, ia meraih seikat daun besar dan meletakkannya di antara ekornya.
Saya Kumpulan Cerita Fiksi memikirkan ini sebagai contoh simbiosis mutualisme. Kami memberikan satu sama lain, tanpa perlu sadar menerima.
Mawar kedua membuatku menjadi orang terkaya di negeri. Mawar ketiga ini membuatku menjadi orang terkaya di Pulau. Hahaha, berarti mawar keempat akan membuatku menjadi orang terkaya di dunia!" ucap An Li penuh ketamakan.
"Mawar kedua ini akan membuatmu menjadi orang terkaya di seluruh negeri, An Li," ucap peri penjaga mawar itu. "Huh, tanpa mawar ini pun sebentar lagi aku pasti bisa melebihi kekayaan Kaisar Chen," jawab An Li sombong lalu melanjutkan perjalanan.